Pentingnya Menjaga Tekanan Angin Pada Kendaraan Roda Dua

Ban adalah komponen pada motor yang bersentuhan dengan aspal atau jalanan,maka jika ban bermasalah seperti kurangnya tekanan angin/ tekanan tidak sesuai dengan standar, laju motor akan pelan atau tehambat. Ban yang kekurangan tekanan angin juga memiliki banyak dampak negatif. Yang pertama, rem tidak bekerja dengan maksimal. Tekanan angin yang kurang membuat motor akan sulit dikendalikan, karena jika ban tidak bersentuhan dengan jalan secara menyeluruh, maka gesekan antara ban dan jalan akan berkurang yang mengakibatkan jarak pengereman akan jauh, terlebih di jalan yang basah. Yang kedua, bahan bakar akan lebih boros, hal ini terjadi karena mesin motor akan mengeluarkan banyak energi yang lebih besar untuk memutar roda yang kurang tekanannya, karena kurangnya tekanan angin akan membuat tapak ban yang bergesekan dengan jalan akan lebih banyak atau melebar, dengan begitu motor akan melambat dan juga mesin akan bekerja lebih keras , sehingga membutuhkan bahan bakar lebih banyak. Yang ketiga, mengurangi umur tapak ban sampai 25 persen, atau umur ban akan lebih pendek, hal ini dikarenakan banyaknya permukaan ban yang bergesekan dengan jalan, dan membuat ban semakin tipis. Yang ke empat, ban akan cepat rusak seperti pecah2 pada permukaan ban, hal ini terjadi karena hampir seluruh permukaan ban melakukan gesekan dengan jalanan sehingga ban benjadi cepat panas dan membuat permukaan ban pecah – pecah.

Untuk mengisi tekanan pada ban, Nitrogen juga dianjurkan sebagai pengganti oksigen atau angin biasa, hal ini dikarenakan molekul nitrogen lebih besar dari oksigen, sehingga akan sulit untuk keluar dari pori – pori ban, suhu pada nitrogen juga lebih rendah dibandingkan dengan oksigen, maka dari itu suhu nitrogen di dalam ban akan lebih stabil dibandingkan oksigen, sehingga ban akan terhindar dari ledakan karena suhu yang panas. Ukuran normal tekanan angin untuk motor adalah 30 – 33psi depan, dan 35 – 38Psi belakang, Pengecekan tekanan angin sebaiknya dilakukan sebulan sekali, atau dua minggu sekali agar lebih aman dalam berkendara.