Hadrah adalah sebuah musik yang bernafaskan Islami yaitu dengan melantukan Sholawat Nabi diiringi dengan alat tabuhan dengan alat tertentu, mungkin ketika anda telusuri hadrah itu berasal dari Kebudayaan Timur Tengah lebih tepatnya dikenal dengan Marawis di Negeri Asalnya.
Hadrah masuk ke Indonesia diperkirakan sudah agak lama dan dibawa oleh pedagang-pedagang Arab ke tanah Melayu setelah agak lama di Melayu kemudian tersebarlah ke penjuru Nusantara dengan dibawa pedagang-pedagang Arab atau Melayu dan diperkirakan sekitar Abad 18 masuklah Hadrah di Tanah Madura tepatnya di Sumenep dibawa oleh para Pedagang-Pedagang Arab dan Melayu, mereka membaur ke masyarakat sekitar dan memperkenalkan Hadrah kepada masyarakat dan secara tidak langsung Hadrah mulai dikenal oleh masyarakat sampai saat ini.
Salah satu hadrah yang berasal dari Jakarta yang bernama Baabul Istnain. Salah satu tim Hadrah yang berasal dari Jakarta tepatnya didaerah Joglo Jakarta Barat. Hadrah Baabul Istnain dibentuk pada tahun 2010, yang sebelumnya tim Hadrah ini berasal dari tim Marawis yang berganti alih menjadi tim Hadrah. “Baabul Istnain itu salah satu wadah dari orang-orang yang terpinggirkan, kami itu terdiri dari berbagai macam karakter orang yang tadinya hidup dijalan yang dekat dengan narkoba” ucap Ahmad Baidowi.
Baabul Istnain pada saat dibentuknya berjumlah 10 orang anggota serta para pendiri Hadrah Baabul Istnain itu sendiri. Berjalannya waktu ke waktu tim Hadrah ini banyak sekali diminati warga sekitar sehingga banyak yang berdatangan untuk belajar memainkan Hadrah salah satu seni musik islam. Pada saat ini anggota yang menjadi tim Hadrah Baabul Istnain yaitu 20 hingga 25 orang.
Setiap bulan sekali tim Hadrah Baabul Istnain mengadakan pengajian bulanan untuk para jamaah. Hadrah biasanya diadakan ketika ada acara Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, Syukuran dan bisa juga acara rutinitas sebuah grup Hadrah tertentu misalnya 1 minggu sekali di rumah anggota grup Hadrah tersebut, dengan seperti ini Hadrah terus lestari di Jakarta dan Di Indonesia ini walau merupakan budaya adopsi dari Timur Tengah tapi Hadrah Jakarta masih terus dilestarikan dengan eksistensinya dan keunikannya tersendiri
tell, dont sell. 