Berbicara tentang pemuda, berarti berbicara tentang orang – orang yang berpotensi merubah bangsa ke arah yang lebih baik lagi. Hal tersebut tentunya menjadi harapan dari orang tua manapun dan menjadi cita – cita bagi pemuda yang cinta dengan Indonesia, tak terkecuali bagi Raka Mahandika yang ingin ikut serta dalam proses perubahan bangsa ke arah yang lebih baik.
Mahandika sapaan akrabnya, ia memulai karir dari kantor Kementrian dan Kebudayaan di bagian keuangan yang menangi tentang kucuran dana yang mengalir ke setiap Sekolah Menengah Ke Atas di seluruh Indonesia. Mahandika sering melakukan berapa pengecekan ke seluruh sekolah yang mengajukan dana dengan alasan – alasan seperti pembangunan dan pembaharuan fasilitas sekolah, Disana ia banyak mengetahui bahwa pembanguna sekolah dan pendidikan di Indonesia masih kurang merata, masih perlu diperhatikan oleh orang – orang yang duduk dikursi pemerintahan. Setelah ia banyak mengetahui tentang realita yang terjadi di dunia pendidikan Indonesia masih kurang perhatian, maka ia berniat dan memiliki cita – cita untuk duduk di kursi pemerintahan suatu saat nanti.
Kemudian ia memutuskan untuk kuliah sambil bekerja. Ia mengambil jurusan perkuliahan yang berhubungan dengan Ilmu – ilmu Politik, setelah banyak belajar di bangku kuliah Mahandika merasa bahwa yang ia butuhkan bukan hanya sekedar materi – materi yang menambah wawasannya saja akan tetapi juga praktik langsung di dunia politik. Walaupun hanya sekedar ikut serta di partai politik yang bisa di bilang baru terverifikasi yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI), tetapi ini merupakan langkah awal yang cukup baik bagi seorang pemuda Indonesia yang sebagai mana kita tahu, sebagian besar pemuda Indonesia hanya bisa berargumen tentang ketidak puasannya tentang situasi politik yang terjadi saat ini tetapi tidak ikut andil dalam dunia politik tersebut.
Selain peduli Politik, Mahandika juga peduli dengan pemuda yang berada disekitarnya. Dia peduli karena pemuda – pemuda tersebut memiliki kreativitas yang tinggi untuk seni design dan fotografi dengan membentuk Event Organizer (EO) yang bernama Xiro.Docs. EO yang ia bentuk adalah Event Organizer yang begerak dalam bidang fotografi pernikahan dan buku tahunan sekolah. Menurut Mahandika dengan membuat EO mampu membuat pemuda terhidar dari pergaulan yang salah karena telah diberi kesibukan yang bermanfaat sekaligus menghasilkan uang dari kreativitas – kreativitas yang mereka tuangkan ke dalam EO tersebut.
Mahandika juga belajar mengasah menulis berita di media Online yang bernama Tangsel.life. Tangsel.life merupakan portal berita Online yang memuat berita – berita lokal yang menyangkut pemberitaan seputar kehidupan Tangerang Selatan, Indonesia.
Dari tulisan yang sama tulis dapat kita simpulkan bahwa jangan hanya peduli terhadapt diri sendiri tetapi peduli dengan kehidupan sekitar dan jangan pernah mengeluh dengan tugas – tugas yang diberikan dosen kepada kita karena kita adalah seorang pemuda yang berada di usia produktif, seharusnya kita berusaha mencari ilmu dan pengalaman agar kelak berguna bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain.
Jangan lupa tonton video wawancara dengan Raka Mahandika di Link yang satu ini ! :
Aktivitasnya sudah bagi kesan pada semua walau ilmu yg dipelajarin tidak sehebat yg sudah lama…itu kok sudah namanya dari bawah mulanya dia ambil tahu…daripada ambil tau aktivitasnya baik dipikirin gimana aktivitas kita.
LikeLike