Lumut merupakan tumbuhan pertama yang hidup di darat berwarna hijau kecil-kecil yang banyak tumbuh dan berkelompok membentuk bantalan (hamparan). Lumut merupakan tingkat struktural yang paling sederhana diantara semua tanaman di darat. Lumut hanya dapat ditemukan di tempat yang lembab, karena ketergantungan lumut yang masih sangat tinggi terhadap air, karena air memiliki peran penting dalam reproduksi lumut itu sendiri.
Kebanyakan orang menganggap tumbuhan lumut itu tidak berguna dan sering kali disebut sebagai hama atau tanaman pengganggu. Biasanya lumut ini tumbuh di tembok-tembok yang lembab atau di genangan air seperti di kali, sawah atau semacamnya.
Tetapi beda dengan pak Iwan ini, ia adalah salah satu dari ribuan orang yang memilih mencari rezeki dari persahabatannya dengan alam yaitu lumut. Lumut menjadi gantungan utama ekonomi keluarga pak Iwan sejak hampir 5 tahun. Biasanya lumut yang ia jual sebagai umpan untuk memancing ikan.
Seiring dengan banyaknya pemancing, lumut banyak dimanfaatkan sebagai umpan alternatif. Lumut bukan lagi tumbuhan yang tidak berguna, seringkali lumut menjadi salah satu tumbuhan yang dapat dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga banyak orang yang tertarik untuk membudidayakan sebagai peluang bisnis.
Biasanya para pemancing ikan memancing ikan menggunakan pelet, cacing, dan udang. Tetapi lumut hijau adalah umpan favorit untuk memancing ikan. Pada dasarnya mencari umpan lebih susah disbanding umpan-umpan yang lain.
Menurut salah satu konsumen, “lumut merupakan salah satu umpan favorit untuk memancing. Lumut menjadi umpan yang sangat jitu untuk memancing ikan mujair dan nila. Lumut yang dicari oleh para pemancing ikan adalah lumut yang panjang atau seperti rambut. Tetapi jika musim hujan, lumut ini sulit ditemukan di penjual-penjual”.
Biasanya para pembeli , membeli lumut dengan harga kisaran Rp.3000 atau Rp.5000. Banyak atau beratnya ia hanya mengira-ngira saja. Ia berjualan persis di sebelah danau tempat para pehobi memancing ikan menggeluti hobinya.
Menurut pak Iwan sendiri, penghasilan selama ia berjualan lumut alhamdulillah cukup untuk makan, dan memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Karena itu, lumut dapat dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain menjadi umpan untuk memancing, lumut juga dapat dibudidayakan sebagai bahan untuk hiasan rumah tangga, dan obat-obatan tergantung dari jenis lumut itu sendiri.