delman adalah kendaraan transportasi tradisional beroda dua, tiga atau empat yang tidak menggunakan mesin tetapi menggunakan kuda sebagai penggantinya. Variasi alat transportasi yang menggunakan kuda antara lain adalah kereta perang, kereta kencana dan kereta kuda. Nama kendaraan ini berasal dari nama penemunya yaitu charles Theodore Deeleman, seorang litografer dan insinyur pada masa hindia belanda. Tidak seperti di desa-desa, Keberadaan delman sebagai alat transportasi tradisional di Jakarta sudah sangat jarang apalagi zaman semakin maju di era digital saat ini, hanya ada beberapa delman yang masih tersisa di berbagai daerah di Jakarta salah satunya di daerah Petukangan jakarta Selatan.
Persaingan transportasi umum yang digawangi oleh internet, atau kerap dikenal dengan istilah online, rupanya, juga mempengaruhi stabilitas transportasi tradisional, seperti yang dialami oleh para kusir delman yang berlokasi di Jalan Swadharma, Petukangan Utara, Jakarta Selatan. Transportasi tradisional yang menggunakan kuda sebagai penggeraknya ini, semakin terpinggirkan oleh transportasi dengan mesin berkekuatan tinggi yang dibawa dari negeri seberang, serta didukung oleh internet sebagai alat pemasarannya.
Meski demikian, para kusir delman tersebut tetap terlihat mangkal di ujung jalan swadharma, tidak jauh dari pertigaan lampu merah Jl. Raya Ciledug yang mengarah ke Pasar Cipulir. Salah satu Kusir yang ada di jalan Swadarma adalah Pak Yusri. Pak Yusri atau yang akrab disapa Pak iyus Sudah mnejadi Kusir sejak Tahun 90an. Pria lanjut usia ini kini sudah menginjak usia 45 Tahun ini sedikit bercerita mengenai bagaimana roda pergerakan transportasi delman di tahun 2016 sekarang.
Menurut Pak iyus, total pendapatan belakangan ini menurun cukup jauh jika dibanding dengan 4 atau 5 tahun sebelumnya, pak Iyus juga menuturkan selain ojek online atau transportasi umum lain, kendaraan pribadi yang kini mudah didapat juga menjadi salah satu faktor menurunnya jumlah penumpang delman, Yang biasanya total pendapatan perhari bisa stabil di angka Rp 150.000-200.000, di tahun 2016 ini, menurut Harma, pendapatan harian terbanyak hanya sekitar Rp 100.000 apalagi di Musim hujan seperti sekarang, pendapatan lebih menurun lagi.
keberadaan delman sudah jarang ditemui, hanya dibeberapa daerah saja.
miris lihat keluhat para kusir mengenai pendapatan yang semakin menurun pesat.
semoga ada hal lain yang dapat membantu ekonomi dari para kusir delman.
LikeLike