cara merawat salak condet yang hampir punah

Kali ini saya akan memberitahu bagai mana cara merawat pohon salak condet dengan di bantu bang nawi sebagai perawat kebun di condet balai kambang . Hal yang pertama harus diperhatikan adalah dahan tua yang sudah mati harus di potong agar tidak menghambat buah salak yang sedang berkembang . Dahan mati ini biasanya akan di tebang sekirangnya 2 bulan sekali ini sangat mengganggu perkembangan dari buah salak itu sendiri . Yang kedua di kebun salak ini bukan hanya ada pohon salak saja tapi ada berbagai macam tumbuhan seperti kecapi , duku , nangka dan berbagai pohon lainnua yang sudah saya bahas di verita sebelumnya . Dimana daun daun yang mati dari pohon yang lebih tinggi (kecapi,duku,nangka dll) akan jatuh ke dahan pohon salak karena pohon salak lebih pendek dari pohon yang lain ini harus di bersihkan agar tidak mengganggu perkembangan pohon itu sendiri biasanya babeh nawi membersihkan daun kering dari pohon salak hampir setiap hari . Dengan menggunakan arit babeh nawi berkeliling dan membersihkan pohon salak satu persatu . Yang ketiga disana tidak boleh membuang sampah sembarangan karena tahan akan tercemar dan biasanya mempengaruh salak yang akan tumbuh dengan sendirinya melalu alam dengan bantuan hewan . Disini juga dilarang mebakar sampah karena akan membunuh “ogok ogok ” . Ogok ogok ini sejenis kumbang tapi lebih kecil lagi dia adalah hewan yang membantu penyerbukan alami . Jika seseorang membakar sampah atau menabun itu akan membuat ogok ogok mati dan salak tidak bisa tumbuh secara alam dengan bantuan hewan tersebut . Sampah menjadi hal yang sangat di pantau disini hampir 3 hari sekali babeh nawi dan teman temannya membersihkan sampah di area perkebunan salak yang selaus 4 hektar . disini juga menanam beberapa benih salak muda yang siap tanam tapi ada beberapa kendala termasuk banyaknya sampah yang ada dan lahan sudah terlalu padat untuk di tanam pohon salak yang masih baru.  Mari jaga salah satu maskot jakarta paling tidakndengan mengunjunginya. Terimakasih