Banyak cara yang dilakukan ibu menyusui demi memenuhi kebutuhan asupan ASI, karena setiap tubuh wanita berbeda-beda, ada yang memiliki ASI berlimpah dan ada yang ASI-nya sedikit. Mulai dari pemijatan payudara, memompa ASI, hingga mengkonsumsi makanan tertentu seperti daun katuk. Daun katuk sejak dahulu kala juga dipercaya bisa digunakan untuk memperbanyak ASI ibu. Daun katuk rasanya pahit, diperlukan proses masak yang tepat agar daun katuk tidak terasa pahit kembali. Daun katuk digunakan untuk memperbanyak ASI ,sebab daun katuk mengandung banyak protein yang dibutuhkan. Daun katuk di Indonesia memang telah tercatat sebagai sediaan fitofar dalam bidang kesehatan yang dimanfaatkan untuk dijadikan berbagai jenis obat .
Saat ibu menyusui, ibu membutuhkan protein sebanyak 20 gram lebih banyak dibandingkan dengan biasanya. Kondisi wanita yang normal membutuhkan protein sebanyak 40 gram setiap harinya, sehingga jika ibu dalam kondisi menyusui ,ibu tersebut membutuhkan protein sebanyak 60 gram setiap harinya. Selain protein , ada banyak kandungan lainnya, antara lain vitamin A,B,C,K dan pro-vitamin A (betakaroten), efedrin, magnesium, kalsium, fosfor,air ,zat besi dan juga kaya akan serat.
Rini sebagai ibu rumah tangga juga mempercayakan daun katuk sebagai penganan yang sehat bagi buah hatinya, karena secara tidak langsung anak yang menerima semua nutrisi yang ibunya makan, jadi ibu harus memperhatikan kandungan apa saja yang terdapat dalam setiap makanan yang di konsumsi, Rini mengatakan bahwa jika tidak mengkonsumsi daun katuk, produksi ASI-nya berkurang. Maka, sejak pertama pertama kali menyusui, Rini selalu sedia daun katuk.