Apa yang membuat seseorang tergila-gila terhadap sebuah permainan sehingga ia selalu merasa ingin memainkan permainan itu dimanapun dan kapanpun? Well, sejauh yang saya tau faktor pertama adalah permainan itu dapat menstimulasi otak pemainnya dengan fantasi yang sangat hebat sampai-sampai ia merasa ingin menyelasaikan game yang ia sendiri tidak tahu dimana ujungnya. Dengan kata lain rasa penasaran yang berlebihan terhadap game itulah yang terus memunculkan kejutan-kejutan.
Werewolf adalah permainan sederhana yang bisa dipakai untuk grup yang besar (minimal lima orang setidaknya). Peralatan yang dibutuhkan sangatlah sederaha, cukup sediakan kertas atau ,yang lebih mudah, bisa memakai kartu remi; permainan ini dilaksanakan dengan membuat lingkaran agar para pemain bisa melihat satu sama lain.
Permaianan dimainkan pada dua sesi, malam hari dan siang hari.
Malam hari, Moderator memimpin permainan dengan mengatakan kepada para pemain bahwa hari sudah malam dan mereka harus menutup mata mereka . Mungkin bisa mengatakan pengantar seperti ini: “villager/ warga desa, hari telah malam, warga desa yang kelelahan kini mulai perlahan terlelap.” Pada kondisi semua warga desa menutup matanya, moderator memanggil werewolf untuk membuka matanya, dengan mengatakan; “werewolf, buka mata kalian” Moderator kemudian memerintahkan mereka secara diam-diam untuk memilih korbannya denganmenunjuk salah satu pemain. (dalam hal ini , para werewolf HARUS melakukannya setenang mungkin dan tidak berisik, agar gerakannya tidak diketahui teman disebelahnya yang berakibat dicurigai sebagai werewolf).
Setelah menutup mata Werewolf, Moderator kemudian dapat memanggil Cenayang (seer), dengan mengatakan; “Cenayang, buka matamu. Identitas siapa yang ingin kau ketahui?” (cara melakukannya juga sama sepeti yang dilakukan werewolf, kali ini agar tidak ketahuan dan dibunuh werewolf. Pada saat cenayang menunjuk seseorang untuk dilihatkan identitasnya, moderator bisa membuka kartu pemain yang ditunjuk dan memperlihatkannya kepada Cenayang. (agar tidak terlalu mencolok pemain mana yang dibuka kartunya, moderator bisa berjalan keliling dan menggerakkan secara acak beberapa kartu pemain agar seolah-olah kartu mereka yang dibuka.
Cara lain yang dapat digunakan, ketika Cenayang menunjuk target pemain yang ingin dibuka identitasnya, moderator bisa mengucapkan identitasnya langsung kepada Cenayang. Seperti “Dia werewolf” atau ”dia bukan Werewolf”. Tentu saja ini bisa membuat para werewolf sedikit gemetar dengan pernyataan itu karena identitasnya diketahui oleh Cenayang.
Siang hari, Siang hari dapat dimulai ketika moderator mengatakan “Dan pagi hari telah menjelang, warga desa perlahan terbangun dari tidurnya. Kalian dapat membuka mata semua sekarang”. Kemudian moderator menjelaskan semalam terjadi pembunuhan ketika mereka sedang terlelap tidur, “seseorang terbunuh semalam, dan ia adalah…..”. orang yang disebutkan namanya maka tidak mengikuti pertandingan lagi dan dapat mengawasi pertandingan diluar lingkaran DENGAN TIDAK BICARA DAN MEMBERIKAN PETUNJUK APAPUN. ini selalu dilakukan setiap sesi siang hari setelah pembunuhan terjadi. Maka apa yang dilakukan warga desa selanjutnya adalah melakukan persidangan untuk menghakimi seseorang yang dicurigai sebagai werewolf. Disinilah warga desa saling tuding dan menentukan seseorang untuk mati dan pemain yang dipilih warga akan meninggalkan permaianan seperti yang lainnya dengan menunjukkan identitasnya. Warga desa bisa menunjuk siapa saja, bisa saja yang ditunjuk adalah warga desa, werewolf, atau Sang Cenayang. Tidak ada pembatasan dalam hak bicara, pemain bisa mengatakan apa saja; kebenaran, mengalihkan arah pembicaraan, menuduh, membantah bahkan berbohong.
Permaianan ini akan terus diulang prosesnya sampai salah satu pihak menang dengan kata lain semua pemain habis dibantai oleh werewolf ataupun dihakimi oleh masyarakat.