Efektifitas Penyampaian Pesan Grup Line Community Camera Indonesia dalam Meningkatkan Ilmu Fotografi

Dian Waruwu

Komunitas kamera Indonesia merupakan salah satu komunitas foto yang ada di Indonesia dengan skala nasional, dimana komunitas ini tidak hanya ada di Jakarta, namun ada juga di beberapa daerah seperti Bali, Medan dan beberapa kota lainnya, dan di dalamnya terdiri atas orang-orang yang berprofesi sebagai fotografer dan juga orang-orang yang hanya memiliki hobi dalam dunia foto dan juga profesi lainnya.

Komunitas foto ini saling berhubungan dengan menggunakan sosial media yaitu grup Line. Mereka juga kadang melakukan hunting bersama diwaktu senggang. Kebersamaan komunitas ini sangat akrab. Mereka saling mendukung satu sama lain. Tidak hanya itu saja, mereka juga berbagi ilmu tentang dunia fotografi baik di dalam grup line dan juga saat hunting bersama.

Hal yang menarik dalam grup ini adalah mereka memiliki perbedaan suku, ras, agama, kebudayaan, profesi, dan lainnya akan tetapi mereka selalu akrab dan berkumpul. Ternyata rahasianya adalah mereka memiliki kesamaan hobi yang pada akhirnya membuat mereka bisa bersatu dan berkumpul dalam satu komunitas kamera Indonesia.

Peter Mendrofa adalah salah satu anggota grup dalam Komunitas Camera Indonesia yang berprofesi sebagai karyawan di salah satu perusahaan asuransi multinasional. Peter juga merupakan fotografer freelance. Menurutnya kamera Indonesia adalah Fotografi, Kreativitas dan Indonesia.

Screenshot_20181219-200848_2

Peter juga menceritakan pengalamannya selama bergabung dalam komunitas Kamera Indonesia. Dia merasa bangga dan beruntung bisa menjadi bagian dalam komunitas tersebut karena banyak Ilmu yang bisa dia dapatkan dan juga pengalaman baru bersama anggota grup.

“disana saya belajar banyak hal salah satunya saya belajar bagaimana cara menghargai satu dengan yang lain dan juga mereka sangat memotivasi dan saling mendukung”

Peter juga berpendapat bahwa komunikasi yang mereka lakukan dalam grup Line komunitas kamera Indonesia itu masih kurang efektif karena tidak semua anggota grup bisa join saat ada informasi yang disampaikan. Hal ini karena kesibukan yang berbeda-beda dari masing – masing anggota grup.

” ya.. jadi karena berbasis media sosial e.. misalnya menggunakan apa e.. alat komunikasi seperti WhatsApp atau line itu e.. kadang-kadang ketika ada diskusi tidak semua memang merespon ya e jadi efektivitasnya memang tidak terlalu efektif ya mungkin kita bisa asumsikan tidak terlalu efektif karena tidak semua member bisa join di waktu itu karena ada member tertentu yang bisa jadi berhalangan”.

Screenshot_20181219-200737_2.png

Jumlah anggota grup kamera Indonesia ini adalah kurang lebih 200 orang dengan jumlah yang sangat banyak itu, informasi yang disampaikan tentunya juga banyak. Salah satu cara agar anggota grup tidak ketinggalan informasi – informasi penting yang disampaikan dalam grup tersebut, mereka share informasi tersebut dalam bentuk note sehingga anggota yang berhalangan membaca grup, tidak kehilangan informasi. (Rep:Dian Waruwu)

 

Published by Dian Waruwu

Nama saya Dian Fermina Mawati Waruwu. Saya lahir di Simaeasi, 03 februari 1998. Saya adalah orang Nias. Kebanyakan orang bilang kalo saya terlihat misterius, namun sebenarnya di sisi lain saya itu adalah pribadi yang menyenangkan. Banyak orang yang berkata bahwa saya itu berani dalam segala hal. Dan kenyataan itu baru saya sadari setelah saya kuliah. Saya akui saya sangat berani. Saking beraninya saya, ada orang yang mengatakan bahwa saya itu egois. Hanya menonjolkan diri sendiri. Saya terima kenyataan itu. Orang lain bisa bebas menilai kita. Tergantung dari sudut pandang mana dia melihat kita. Disini saya hanya akan memperjelas tentang saya yang sebenarnya. Yang pertama, saya itu orangnya Mudah Bergaul. Saya orangnya gak pilih-pilih teman, mau kaya, miskin, goblok pintar dan lainnya, selagi orang itu mau berteman dengan saya, saya akan dengan setia menjadi temannya. Yang kedua, saya orangnya keras. Apa yang saya mau harus tercapai dan apa yang saya akukan jika hal itu saya suka, harus terlihat sempurna. Yang ketiga, saya orang nya mandiri. Saya gak mau merepotkan orang tua saya dengan setiap masalah hidup saya. Dalam hidup saya, merepotkan orang tua adalah hal yang sangat buruk yang pernah saya lakukan. Jadi apa-apa saya berjuang sendiri selagi saya bisa Yang keempat, saya tidak tau benar atau tidak, yang jelas banyak orang yang bilang saya cerdas. Bukan saya sombong sih... saya memang juara terus dari SD, SMP, dan SMA. Yang ke lima, saya selalu melihat segala hal positif yang dilakukan orang. Saya tidak membohongi diri sendiri ketika merasa curiga atau berpikir bahwa seseorang sedang berpura-pura atau memakai topeng. Artinya saya begitu peka, tahu mana yang pura-pura dan mana yang tulus. Tapi saya juga berpikir bahwa setiap orang pasti punya alasannya sendiri mengapa melakukan hal tersebut. Jadi saya tidak sacara sepenuhnya menilai buruk perbuatan orang. Yang ke enam, saya itu sosok short temper, mudah kesal dan meledakkan amarah. Tapi setelah mengeluarkan emosi saya, saya tidak akan memikirkannya lagi. Secepat hitungan detik saya marah, secepat itu pula saya akan melupakannya. Kemarahan yang saya tunjukkan bukan berarti saya membenci orang yang saya marahi itu, akan tetapi itu hanya reaksi ketika saya tidak nyaman. Setelah marahnya selesai, saya akan kembali 'normal' seperti biasa. saya tidak suka menyimpan amarah, tapi jika itu harus dilakukan, justru rasa marah itu susah dilupakan. Itulah sedikit tentang saya. Yang paling penting adalah, saya memiliki satu cita-cita dan harus terkabul dalam hidup saya, yaitu, saya ingin bekerja di sebuah stasiun televisi. Amin.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. ( Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. ( Log Out /  Change )

Cancel

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.