Warkop Gunung Indonesia atau yang disebut WGI ini merupakan sekumpulan orang yang bersosialisasi melalu media sosial berupa Whatsup Massanger. Hal ini bisa disebut sebagai komunitas virtual, apasi komunitas virtual itu? Community as Virtual artinya komunitas ini secara maya dalam ruang cyber dengan meninggalkan identitas fisik penggunanya. Cyber community memiliki sistem nilai bersama, norma-norma, aturan-aturan, dan identitas bersama yang ditunjukan dari komitmen atau kepentingan diantara komunitas lainnya. (Jones, 1999: 207-213). Nah awal mula berdirinya sebuah grup Warkop Gunung Indonesia ini yaitu sekumpulan orang yang hobi jalan-jalan atau mendaki gunung yang sering berkumpul di Circel Key Pejaten hingga pagi, hingga saat ini anggota dalam grup tersebut kurang lebih sekitar 95 orang hal ini bisa membuat kita mempunyai banyak jaringan kenalan. Saya termasuk orang yang ikut bergabung didalamnya, kegiatan di dalam grup WGI ini cukup banyak seperti sharing dan mendapatkan ilmu tentang apapun terlebih sering membahas mengenai jalan-jalan dan pendakian adapun didalam grup ini juga membahas mengenai kejadian-kejadian yang sedang terjadi seperti bencana alam, kejadian kriminal, dan juga psikologi manusia, didalam grup ini juga ada beberapa anggota yang berbisnis manawarkan barang dagangannya kepada anggota lain, biasanya dalam sebuah grup dilarang untuk berjualan tetapi di Warkop Gunung Indonesia ini diperbolehkan untuk berjualan, selama itu bukan barang-barang yang tidak baik. Adapun larangan-larangan didalam grup Warkop Gunung Indonesia ini yaitu harus bersikap sopan, dan tidak membahas SARA (Suku, Agama, Ras, dan antargolongan), dan rasis. Biasanya grup ini sering mengadakan pendakian bersama, dan jalan-jalan ke alam yang terbuka, grup ini juga biasanya berkumpul setiap jumat malam di Circle Key untuk menjalin silaturahmi walaupun tak semua anggota bisa hadir, tak ada paksaan untuk berkumpul atau ikut perjalanan yang diadakan grup tersebut. Didalam grup ini tidak hanya berisi anak muda saja loh, tetapi dari berbagai usia, hanya saja yang sama dari kita semua yaitu penyuka alam, dan juga kopi, berikut wawancara dengan admin WGI!
Mita Heriyanti, lahir di Jakarta, 26 Maret, seorang wanita muda yang memiliki badan cukup tinggi dan cenderung kurang berisi, warna kulit yang sawo matang, serta hidung mancung, namun kurang memiliki kepercayaan pada diri sendiri. Prinsip hidupny adalah memperlakukan orang lain dengan hal-hal yang ia sukai dan inginkan, agar kelak di kehidupan yang akan mendatang nanti, semua perlakuan yang sudah diperbuat akan berbalik kepadanya. Hal kecil saja seperti memberikan hak kursi prioritas bagi yang membutuhkan, dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan. Bukan berarti saya tidak iklas membantunya agar mendapatkan perlakuan yang sama tetapi saya meyakini bahwa semua yang saya perbuat akan kembali lagi pada diri saya. Kelemahan yang saya miliki selain kurangnya kepercayaan diri yaitu terlalu sensitif terhadap hal-hal yang menyedihkan hingga akhirnya bisa tertipu, karna hal itu juga saya dibilang cengeng atau baper (bawa perasaan). Banyak orang yang mengira bahwa saya anak yang kuat karna bisa melewati waktu-waktu sulit saat remaja dengan tetap menjadi anak mandiri yang baik. Sebenarnya saya hanya menjalankan apa yang menjadikan kewajiban saya walaupun saya tidak mendapatkan hak saya. sampai saat ini saya masih belajar bagaimana menjadi manusia yang bisa diandalkan bagi manusia lainnya, belajar bagaimana cara menjadi lebih percaya diri lagi, menambah wawasan agar bisa memberikan ilmu kepada orang lain karna ketidaktahuan tentang suatu hal itu menyakitkan, seperti orang yang bodoh. Saya selalu merasa orang tua saya tidak pernah mengenalkan hal-hal kecil hingga besar yang ada dikehidupan sehari-hari akibatnya saat dewasa seperti ini saya tidak tahu apa-apa bahkan saat bertanya tentang hal tersebut orang-orang selalu mengatakan “emang orang tua lu ga ngasih tau apa masa gitu aja gatau” karna itu lah mulai sekarang saya ingin mengetahui apa saja dan merasa bahwa saya selalu kekurangan pengetahuan. Saya memiliki cita-cita dari kecil hingga saat ini yaitu ingin menjadi guru dan sepertinya hal itu tidak bisa tercapai karna saya tidak mengambil Sarjana jurusan pendidikan, tetapi saat ini saya mempunyai keinginan lain yaitu, ingin menjadi salah satu orang yang berpengaruh baik bagi Indonesia, entah pengaruh kecil seperti, buang sampah pada tempatnya, membantu dan menghormati orang yang lebih tua, dan peraturan lainnya, atau pengaruh besar seperti, menjadi tokoh yang membawa nama baik Indonesia lebih positif lagi.
View all posts by MitaHeriyanti