Saat ini, dunia fotografi semakin berkembang. Banya inovasi yang bermunculan dalam dunia ini. Mulai dari teknologi kamera, lensa kamera, dan alat pendukung fotografi dan/atau videografi. Dengan segala bentuk kecanggihan tersebut para pegiat fotografi atau fotografer pun di tuntut untuk dapat terus mengembangkan kemampuan dalam mengoperasikan kamera.
Tak sampai situ, industry fotografi pun sangat berkembang. Banyak permintaan akan fotografer untuk bisa mengabadikan momen bersama. Tak sampai pada mengabadikan momen, saat ini banyak klien yang meminta untuk bisa mendapatkan unsur estetika yang bagus sehingga momen tersebut terasa lebih berharga.
Dengan makin berkembang dunia fotografi serta industry fotografi yang cukup memenjanjikan, banyak orang ingin mencoba menggunakan kamera. Meskipun begitu, masih banyak yang ingin mengoperasikan kamera hanya karena tertarik dan menjadi hobi semata.
Melihat banyaknya penghobi kamera, maka banyak juga bermunculan komunitas tentang fotografi. Mulai dari komunitas yang bisa bertatap secara langsung antar anggotanya hingga komunitas yang berinteraksi melalui media sosial (virtual). Salah satu komunitas virtual yang bergerak di bidang fotografi ialah Fotografer Keren.
Fotografer Keren Sendiri didirikan atas dasar rasa ingin belajar dan berkembang bersama. Komunitas ini berdiri secara resmi sejak Januari 2017. Adalah I Gede Arya Wijaksana Putra, yang merupakan pendiri Komunitas Fotografer Keren. Awalnya ia memebeli kamera baru pada akhir tahun 2016, ia yang kala itu merupakan seorang mahasiswa di perguruan tinggi yang berada di Yogyakarta. Pada saat Ia yang sangat ingin belajar tentang fotografi yang kemudian seiring berjalannya waktu ia pun membuat komunitas Fotografer Keren dan menghimpun teman-teman yang ingin belajar bersama-sama tentang fotografi.
Di hampir 1 tahun eksistensi komunitas ini, anggota yang tercatat sebanyak 387 orang, dan juga komunitas ini sudah memiliki cabang di berbagai kota di Indonesia antara lain Jakarta, Yogyakarta, Lombok dan lainnya. Uniknya, komunitas ini tidak melakukan seleksi terhadap siapa saja yang ingin bergabung, syaratnya hanya tertuju pada niat untuk ingin belajar serta mengembangkan kemampuan fotografi, dan juga prinsip yang pegang oleh pendirinya yaitu dalam komunitas ini semua anggota diaggap setara sehingga tidak ada yang namanya guru menggurui.