Komunitas Visual adalah sebuah kelompok sosial
dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketetarikan
yang sama dan memiliki sesuatu tempat yang beda dan bisa juga di suatu tempat
yang berbeda. Seperti museum layang-layang ini yang terletak di Jakarta Selatan
ini didirikan pada tahun 21 Maret 2003, di museum layang-layang ini terdapat
komunitas layang-layang juga loh.. Pendirinya adalah Bapak Asep dia salah
satunya pendiri komunitas layang-layang di Jakarta saya bertanya kepada pak Asep bagaimana pak pengalaman bapak sebagai
pendiri komunitas layang-layang yang terutama ada di Jakarta ini, berjawab ke
saya ya mas dari tahun ke tahun banyak mas peminat layang-layang ini mulai dari
asal Jawa, Sumatra, dan ada juga yang dari luar negri masKira-kira pak
pengalaman apa saja selama menjadi pendiri komunitas layang-layang ini pak,
banyak mas jadi banyak yang mengikuti acara juga seperrti di negara Jepang,
Belanda, Vietnam, dan beberapa negara lainnya mas untuk meliahatkan
layang-layang di Indonesia sangat bagus mas, di sini juga ada layang-layang
terbesar mas, yang terbuat dari sampul hijau dan uniknya dia juga ada
pasangannya mas kaya istri gitu deh, kalau boleh tau mana ya pak layang-layang
tersebut apakah ada di museum ini dan bagaimana pendapat tentang komunitas pak
tentang layang-layang yang sepasang ini, ya mas kadang juga di kibarkan oleh
komunitas biasanya di terbangkan pada festival tertentu mas harus ada 20 orang
untuk menerbangkan atau memainkan layang-layang ini di atas langit, dan uniknya
ada bambu mas untuk membunyikan suara melalui angin di atas langit
Layang-layang ini merupakan sebagian dari
permainan masa kecil kita tidak hanya berfungsi sebagai permainan saja, tapi
bisa juga dilibatkan sebagai sebuah ritual tertentu mas seperti acara adat dan
pernikahan mas, dan banyak orang yang tertarik untuk masuk ke komunitas
layang-layang ini mas bahkan dari anak kecil hingga orang dewasa mas, untuk
kedepannya komunitas gini bagaimana pak, saya ingin melestarikan komunitas ini
di publik agar lebih banyak lagi peminat layang-layang
Nama saya Tirto ponco sukmono dan bisanya di panggil bimo, saya Berasal dari daerah Jakata tapi saya pernah tinggal di Bandar Lampung, sekitar 7 tahunan saya tinggal di Lampung menyesaikan sekolah menegah pertama dan menyelesaikan Sekolah Menengah Kejuruan yaitu Animasi ya saya waktu duduk di Sekolah Menengah Kejuruan saya mengambil jurusan Animasi. Saya sesungguhnya tidak mau mengambil jurusan animasi karena saya sadar saya tidak bisa mengambar sesuatu yang aneh kenapa mengambil jurusan Animasi, yaa rasa kepopun terjadi makanya saya mengambil Animasi walapun dasarnya dari animasi adalah mengambar. Singkat cerita seiringnya waktu berjalan saya merasakan waktu duduk kelas 1 smk "fix gua salah jurusan" tapi lama-lama saya bisa mengikuti di dalam animasi tersebut, dan ternyata di animasi itu tidak susah-susah amat sih klo kita pelajari dengan baik dan ada juga bagian editor animasi dan ada juga yang menggambar animasi, saya mengambil bagian editor di animasi karena saya merasakan asik juga jadi editor. Waktu berjalan udah egga kerasa kelas 3 smk di animasi dan saatnya tugas akhir, di kasih waktu selama 3 bulan dan saya santai santai aja, seminggu sudah mau di kumpul baru saya membuat animasi 2 dimensi, habis kelar tugas akhir saatnya ujian kompetisi mengadapi 3 hari membuat animasi dari awal saya belajar dari kelas 1 dan sampai kelas 3 itu yang di hadapi di ujian kompetisi ini, dan hasilnya yaa mayan deh gak jelek jelek amat hehe. Dan lanjut masuk kuliah, Saya berkuliah di Universitas Budi Luhur bisanya di sebut kampus "beel"
pertama kali masuk kuliah saya merasa horor karena saya tidak ada teman sama sekali, ya wajar anak rantau jadi kaga ada teman diem bengong yang lain ketawa-ketawa saya bengong aja sendiri, 2 jam di ospek saya dapat temen yay! Teman saya yang satu ini bisa di bilang ya enak ya masih sama sama topeng tuh baru kali kenal kan jadi ngbrol tentang dari mana dan kenapa kuliah disini, cuma obloran klasik aja sih. Seiring berjalannya kuliah dan saya sudah masuk di semester tua ya itu semester 7 banyak cerita yang dari susah, senang, sedih ,galau, goblok, pada intinya saya merasakan waktu saya jadi mahasiswa ini fikiran saya lebih berkembang dan saya fikir Lampung dan Jakarta sangat beda, dari pergaulannya, pertemannya, dari ekomoninya, wajar lah beda karena Jakarta adalah pusat metro politan di Ibu kota dan seluruh warga di Indonesia pasti mandangnya ya ke Jakarta. sekian Thank you!
View all posts by Tirto Ponco Sukmono