Pasar tradisional Bintaro sektor 2 ini berada di daerah perbatasan kota Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan yang dimana banyak warga sekitar Bintaro banyak yang membeli bahan-bahan pokok. Setiap paginya pasar ini selalu ramai akan pengunjung karena lengkapnya pedagang yang berjualan disana, mulai dari sayur, ikan, ayam, bumbu-bumbu dan sebagainya. Dan bagaimana warga bisa menego atau menawar barang yang akan di beli kepada pedagang.
Pasar tradisional, tempat dimana bertemunya penjual dan pembeli, kesepakatan harga dan terjadinya transaksi dengan proses tawar menawar. Pasar tradisional merupakan pasar yang pelaksanaanya atau tempatnya tradisional, mulai dari tempat hingga cara berjualnya, tetapi di jaman modern ini, pasar tradisonal rata-rata menjadi pasar modern hanya tetapi dalam sistem penjualnya tetap menggunakan sistem pasar tradisional seperti tawar menawar dan sebagainya.
Dari pasar tradisional salah satunya yang sering terjadi adalah cara menawar masyarakat kepada pedagang saat masyakarat dan cara penjual menanggapinya bagaimana untuk bisa menerima tawaran tersebut dengan harga yang penjual sudah tentukan. Dari tempatnya di pasar tradisional yaitu dari segi penataan seperti toko/kios, tempat dagangannya dan rata-rata penjualan di pasar. Dengan adanya pasar tradisional ini membuat warga sekitar yang tinggal di dekat daerah pasar mudah membelu bahan-bahan pokok atau bahan yang lainya dengan mudah dan dengan harga yang bersahat.
Di pasar tradisional di Bintaro ini ada salah satu pedagang yang berjualannya beda dengan dagangan-dagangan disekitarnya. Pedagang ini menjual pastel dan risol, bedanya, pastel dan risol ini langsung di goreng, sehingga pembeli sangat banyak yang membeli karena pastel dan risol yang jual masih hangat dan enak. Nama dagangan ini adalah Pastel Eni, Pastel Eni ini sudah menjual daganganya selama 5 tahun lebih. Alasanya menjual pastel dan risol ini, menurut ownernya yaitu Ibu Eni, bahwa risol dan pastel ini adalah makanan yang tidak akan mati, karena masih banyak yang beli dan suka. Dan alasanya menjual di pasar yaitu, lebih mudahnya mendapatkan pelanggan karena banyaknya masyarakat yang beberbelanja di pasar tradisional ini.
Hiii!! Nama gua Aditya Dwi Putra, biasa di panggil adit. Sekarang umur gua sudah berkepala 2 yaitu 21 tahun, hobby gua bermain game, basketball, hunting foto, edit foto, video, desain dan banyak lagi. Gua anak kedua dari 3 bersaudara, asal kedua orang tua dari Tasikmalaya. Gua mahasiswa dari Universitas Swasta yang berada di Jakarta, yaitu Universitas Budi Luhur. Di Universitas Budi Luhur gua mengambil fakultas Ilmu Komunikasi dengan menjurus ke Broadcasting Journalism. Alasan mengambil jurusan tersebut karena gua suka banget tentang cara teknik foto, pengambilan gambar video yang bagus, cara membuat video soft news sampai hard news dan hal-hal lain yang berbau broadcasting. Dalam jurusan broadcasting ini gua lebih mendalami teknik editing, campers, director of photography, dan mencoba belajar menjadi produser/team creative yang baik, disiplin dan benar. Saat gua sma gua mengambil jurusan ips yang dimana tidak ada pelajaran editing maupun pengambilan gambar menggunakan DSLR, dengan memanfaatkan teknologi dan media informasi yang serba canggih pada zaman era globalisasi ini, gua belajar/otodidak mendalami cara mengedit dan hal hal lain yang menjuru pada broadcasting melalui internet. Menurut gua hal-hal berbau broadcasting itu sangat seru menyenangkan dan keren, walaupun banyak yang bilang dunia broadcasting sangat lelah dan ga begitu indah tetapi gua ingin mencobanya. Selain ingin masuk di dunia broadcasting di stasiun TV. Gua suka hunting foto, setiap gua pergi kesuatu tempat gua pasti selalu membawa kamera gua, karena gua suka mengabadikan suatu moment ketika gua pergi ketempat baru dan menjadi suatu kenangan saat gua sudah tua nanti. Meskipun masih terbilang baru belajar broadcasting sekitar 2 tahun lebih, tapi gua merasa banyak hal dan pengalaman yang gua rasa dan sejujurnya itu bikin gua jadi makin tertarik mendalami broadcasting. Sejauh ini gua sudah belajar cara buat short film, hard news, soft news, dsb. Sebagai contoh latihan gua pernah dapet tugas untuk buat hard news dan soft news yang berada di jabodetabek. Gua juga merasa masih banyak banget yang perlu gua pelajari tentang broadcasting untuk mengembangkan pola pikir dan keahlian gua di bidang ini. Semakin berkembangnya pola pikir dan keahlian gua, semoga juga gua jadi makin percaya diri untuk bisa menghasilkan karya karya melalui bidang ini, broadcasting.
View all posts by Aditya Dwi Putra