Pasar merupakan tempat orang melakukan jual beli. Begitu kegiatan yang ada di Pasar Palmerah, banyak sekali pedagang yang berjualan berbagai macam dagangan, mulai dari buah, sayur, bumbu dapur dan kebutuhan lainnya. Seperti pasar pada umumnya, kegiatan jual beli intensifnya dilakukan pada malam hari mulai jam 8 hingga pagi sekitar jam 6 atau jam 7 tergantung bagaimana si penjual.
Sri Astuti, atau Ibu Sri, juga melakukan kegiata yang sama. Berjualan di Pasar Palmerah. Ibu Sri sudah sejak delapan tahun yang lalu berjualan di pasar itu. Ia mengaku bahwa itu adalah mata pencarian utama sekaligus pekerjaan tetap untuknya karena ia perlu memenuhi kebutuhan hidupnya sekaligus keperluan sekolah anak-anaknya.
Ibu Sri mulai berdagang dari pukul 7 malam mulai dari ia menyiapkan keperluan dagangannya, seperti bahan jual, meja-meja dan kursi yang dibutuhkan serta tenda atau terpal untuk menghalangi hujan membasahi dagangannya, lalu berjualan hingga pukul 6 pagi. Ibu sri menjual berbagai macam keperluan masak, mulai dari cabai, bawang, rempah-rempah, bumbu-bumbu dapur, hingga ikan asin dan juga masih banyak yang lainnya.
Menurut Ibu Sri, yang membuat orang-orang tertarik membeli dagangannya adalah karena harganya, di saat harga-harga pasar melonjak, Ibu Sri tidak meninggika harga jualnya. Juga, kualitas barang dagang menjadi daya tarik orang-orang untuk membel dagangannya. Kualitas atau tampilan barang dagang yang bagus, maka orang akan memilah yang sedap dipandang. Begitu juga yang ada di dagangan Ibu Sri, tampilan dagangannya membuat orang-orang membeli dagangannya.
Di Pasar Palmerah tersebut juga memiliki kebijakan membayar sewa lapak, menurut Ibu Sri, sewa lapak yang harus dibayarkan tidak terlalu memberatkannya karena membayar sewa lapak perharinya tidak terlalu besar bahkan tidak mencapai Rp 15.000 itu juga merupakan salah satu keuntungan yang di peroleh Ibu Sri selama berjualan di pasar tersebut. Pengeluaran untuk membayar sewa tempat di pasar tersebut tidak terlalu besar.