Entrepreneurship Lewat Sosial Media Sejak Remaja dengan Korean Stuff

Budaya musik dari Korea Selatan atau K-POP masuk ke Indonesia tidak lain terjadi berkat kehadirannya internet yang mudah diakses. Permintaan besar untuk merchandise seperti album, foto, greeting card, baju, light stick, dan sebagainya akan banyak dicari oleh para penggemarnya. Besarnya fanbase K-POP yang berada di Indonesia menjadikan itu kesempatan bisnis yang besar. Ditambah, sosial media yang makin hari semakin bisa dimanfaatkan untuk segala macam kebutuhan termasuk aktifitas jual-beli.

Dhea Fitriani, seorang mahasiswi disalah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta ini bisa memanfaatkan peluang bisnis dengan baik. Berjualan pernak-pernik K-POP sejak masih duduk dibangku SMP kelas 9, ia sudah bisa menghasilkan uang jajan tambahan berkat usaha berjualan merchandise boy band favoritnya, Super Junior. Berniat dari hanya mencari uang tambahan untuk menonton konser Super Junior, Dhea memutar otak untuk mendapatkan tiketnya tanpa perlu meminta uang lebih kepada orang tua. Hanya bermodalkan nekat, perempuan berhijab ini membuka penjualannya lewat sistem pre-order pada akun Twitternya.

DSC01892

Alasan lain wanita berumur 20 tahun ini berjualan di-platform media sosial Twitter adalah untuk memenuhi hasrat fangirling yang ia jalani juga. Disana, base K-POP bisa dibilang cukup besar yang tentu menjadi target market untuk bisa di-‘jejali’ barang-barang yang ia tawarkan. Untuk membuka kloter pre-order pertama, Dhea akan membuka sesi ‘tes gelombang’ untuk barang seperti album atau merchandise konser Super Junior tertentu. Mahasiswi dengan konsentrasi jurusan sastra Inggris ini berkata bahwa salah satu alasan lain ia berjualan di Twitter karena penyebarannya yang sangat cepat antar sesama penggemar yang secara tidak langsung, mempromosikan akun pribadi Twitternya. Setelah mendapatkan order lewat direct messages, Dhea akan memesan ke supplier dari Korea Selatan langsung. Proses impor memakan waktu sekitar dua hingga empat minggu, tergantung proses di Bea Cukainya juga. Masing-masing barang berbeda, ungkapnya. Selain Twitter, Dhea juga melebarkan bisnisnya di­ e-commerce lain, Shopee. Omzet yang diperoleh Dhea perkloter mencapai 10 juta sampai 15 juta.

#Belajarcerita #GayaHidupSehat #KomunitasVirtual #PedagangOnline #PasarTradisional

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.