Pasar tradisional merupakan pasar yang bisa tawar menawar, apapun barang yang di jual oleh pedagang bisa di tawar dengan pembeli, bedanya dengan pasar moderen atau mall dia tidak bisa di tawar karena ada harga barang tersendiri dan biasanya para ibu -ibu mencari potongan harga atau diskonan untuk membeli suatu barang di mall tersebut.
Nah kali ini saya
membahasa tentang pasar tradisional banyak orang datang ke pasar kebayoran lama
Bahkan tidak jauh dari suasana becek dan kotor ketika musim hujan tiba.
Meskipun begitu, tetap saja pasar menjadi tempat yang tidak pernah sepi dengan
manusia. Khususnya di Jakarta Selatan ini, menjual tentang dapur seorang ibu
rumah tangga entah membeli bawang dan lain-lainnya. Meskipun sekarang sudah
banyak bermunculan pasar modern, tetap saja pasar tradisional tidak pernah sepi
dari pembeli. Apalagi jika menjelang hari raya, penjual dan pembeli tak pernah
merasa takut bahkan risih berinteraksi di tepi-tepi jalan utama sehingga
menimbulkan macet.
Begitu mudah nya di pasar tradisional ini ada jasa potong ayam dan sampai di lepas juga bulu yang ada di ayam tersebut. Pemiliknya tidak jauh dari ibu-ibu yang bernama ibu Ani, dia membuka jasa ini dari sejak tahun.. dan sampai sekarang ibu Ani memperkerjaakan karyawan sampe lima karyawan karyawan itu di bagi-bagi kerjaannya ada yang memotong, ada yang merebuskan ayam tesebut dan ada juga yang membersihan ayam tersebut kata ibu Ani perkembangan dari usaha ini sangat pesat mas, karena banyak orang-orang membeli ayam tapi kadang orang merasa malas untuk memotong apa lagi merebus ayam supaya bulunya bisa di lepas mas. Karena di samping saya ada yang jual ayam hidup dan saya memikirkan peluang untuk membuka jasa seperti ini mas dan alhamdulilah banyak juga mas yang antri jasa potong ayam ini, apa lagi kalau lagi mau idul fitri dan idul adha banyak banget mas kadang karyawan saya kecapeean sangking kebanyakan yang orang yang mau jasa ini. Lalu apakah yang memiliki jasa ini hanya ibu saja, tidak mas banyak juga di pasar kebayoran ini yang mempunyai usaha seperti saya mas.
Nama saya Tirto ponco sukmono dan bisanya di panggil bimo, saya Berasal dari daerah Jakata tapi saya pernah tinggal di Bandar Lampung, sekitar 7 tahunan saya tinggal di Lampung menyesaikan sekolah menegah pertama dan menyelesaikan Sekolah Menengah Kejuruan yaitu Animasi ya saya waktu duduk di Sekolah Menengah Kejuruan saya mengambil jurusan Animasi. Saya sesungguhnya tidak mau mengambil jurusan animasi karena saya sadar saya tidak bisa mengambar sesuatu yang aneh kenapa mengambil jurusan Animasi, yaa rasa kepopun terjadi makanya saya mengambil Animasi walapun dasarnya dari animasi adalah mengambar. Singkat cerita seiringnya waktu berjalan saya merasakan waktu duduk kelas 1 smk "fix gua salah jurusan" tapi lama-lama saya bisa mengikuti di dalam animasi tersebut, dan ternyata di animasi itu tidak susah-susah amat sih klo kita pelajari dengan baik dan ada juga bagian editor animasi dan ada juga yang menggambar animasi, saya mengambil bagian editor di animasi karena saya merasakan asik juga jadi editor. Waktu berjalan udah egga kerasa kelas 3 smk di animasi dan saatnya tugas akhir, di kasih waktu selama 3 bulan dan saya santai santai aja, seminggu sudah mau di kumpul baru saya membuat animasi 2 dimensi, habis kelar tugas akhir saatnya ujian kompetisi mengadapi 3 hari membuat animasi dari awal saya belajar dari kelas 1 dan sampai kelas 3 itu yang di hadapi di ujian kompetisi ini, dan hasilnya yaa mayan deh gak jelek jelek amat hehe. Dan lanjut masuk kuliah, Saya berkuliah di Universitas Budi Luhur bisanya di sebut kampus "beel"
pertama kali masuk kuliah saya merasa horor karena saya tidak ada teman sama sekali, ya wajar anak rantau jadi kaga ada teman diem bengong yang lain ketawa-ketawa saya bengong aja sendiri, 2 jam di ospek saya dapat temen yay! Teman saya yang satu ini bisa di bilang ya enak ya masih sama sama topeng tuh baru kali kenal kan jadi ngbrol tentang dari mana dan kenapa kuliah disini, cuma obloran klasik aja sih. Seiring berjalannya kuliah dan saya sudah masuk di semester tua ya itu semester 7 banyak cerita yang dari susah, senang, sedih ,galau, goblok, pada intinya saya merasakan waktu saya jadi mahasiswa ini fikiran saya lebih berkembang dan saya fikir Lampung dan Jakarta sangat beda, dari pergaulannya, pertemannya, dari ekomoninya, wajar lah beda karena Jakarta adalah pusat metro politan di Ibu kota dan seluruh warga di Indonesia pasti mandangnya ya ke Jakarta. sekian Thank you!
View all posts by Tirto Ponco Sukmono