Ibu Ika pedagang ayam di pasar tradisional Tangerang
Pasar tradisional selalu menjadi pilihan untuk masyarakat berbelanja kebutuhan rumah tangga seperti mencari alat-alat dapur, sayur-sayuran, pakaian , dan perlengkapan lainnya .hingga saat ini pasar tradisional selalu menjadi pilihan buat ibu-ibu rumah tangga karena harga-harga yang ditawarkan menjadi jauh lebih murah di bandingan dengan toko-toko modern.
Saat di lokasi pasar anya saya bertemu dengan ibu ika salah satu pedagang ayam di pasar tradisional Tangerang . ibu ika yang sudah cukup berumur tetap berusaha berjualan ayam untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya , ayam-ayam yang di jual ibu ika selalu dalam kondisi sehat dan aman untuk di konsumsi karena ibu ibu menternak sendiri ayam-ayam yang di jualnya jadi tidak mengecewakan pelanggan-pelanggannya .
“sudah berapa lama ibu berjualan ayam di pasar anyar ini?” tanya saya
“saya sudah berjualan 5 tahun” jawab ibu ika
Jika saya lihat ibu ika sudah terbiasa menjalani usaha ini dengan caranya memotonh ayam dan menghadapi pelanggan atau pembeli yang meminta potongan harga ayamnya. Seperti biasa karena pasar terkenal dengan tawar-menawar nya , untung saja ibu ika menternak sendiri ayamnya jadi tidak terlalu merugikan dirinya jika menurunkan harga dari biasanya .
“biasa sehari ayamnya habis berapa bu” tanya saya
“engga menentu ya seharinya karena kan terkadang ramai terkadang sepi” jawab ibu ika
Karena kondisi pengunjung pasar yang selalu berubah-ubah ibu ika tidak bisa menentukan sehari habis berapa potong ayamnya untung saja ada pelanggan-pelanggan bu ika yang selalu mesen setiap harinya mulai dari tukang ayam bakar, pecel ayam, warteg, hingga rumah makan padang . mereka selalu memesan ayam kepada ibu ika karena sudah diberi dengan harga-harga tertentu dan lebih murah di bandingkan dengan tempat atau pedagang ayam lainnya .
“biasanya jualan dari jam berapa sampai jam berapa bu” tanya saya
“mulai dari jam 04.00 hinggan 12.00 siang” jawab ibu ika
Karena orang-orang sudah mencari sayur-sayuran dari pagi hari bu ika sudah membuka usahanya dan menyiapkan ayam-ayam yang akan di ambil oleh pelanggannya . tidak seperti pedagang ayam yang lainnya ibu ika hanya berjualan hingga siang hari karena stok ayam yang dibawanya sangt cepat terjual karena rata-rata orang sudah mengetahui ayam kualitas nya aman untuk di konsumsi ,
Saya melihat stok ayam-ayam ibu ika yang sangat segar dan masih baru , ibu ika menyediakan harga-harga yang berbeda untuk setiap ayamnya tergantung dari besar-kecil nya ayam tersebut , akan tetapi yang selalu di cari-cari oleh orang banyak adalah ayam dengan berukuran sedang yang pas untuk makan sekeluarga.
Jika saya melihat ibu ika yang bersemangat menjalankan usahanya , saya merasa terharu dan bangga karena kebutuhan keluarga yang makin meningkat harganya ibu ika terjun langsung untuk membantu kebutuhan keluarganya.
tell, dont sell. 