Komunitas Front End Developer adalah kumpulan para programmer dan developer. Kecintaan dan hobi mengutak-atik komputer atau laptop lah yang membuat mereka terjaring pada komunitas ini. Untuk orang awam yang tidak terlalu mengerti dan mengenali teknologi tidak akan tahu apa maksud dan tujuan komunitas “front end developer”.
Bahasa-bahasa yang digunakan sangat sistematis apabila saat berkumpul atau sharing. Mungkin hanya mereka saja yang mengerti saat melakukan percakapan di ruang publik. Mereka adalah kumpulan para pembuat web, aplikasi atau hack (hacking dalam hal positif). Seiring perkembangan teknologi, web telah berkembang menjadi lebih kompleks. Ini membuat juga menjadi lebih terspesialisasi. Artinya, seorang developertidak harus melakukan keseluruhan proses membangun web lagi, tetapi fokus pada bagian tertentu saja, entah itu salah satu bahasa pemograman, framework, atau bagian teknikal lainnya.
Perkumpulan ini selalu berkumpul yang istilahnya “kopdar” pada minggu sore. Senjata yang pasti selalu dibawa saat kopdar adalah laptop. Apasih front end? front-end itu sebuah website adalah bagian yang langsung dilihat oleh user. User juga bisa langsung berinteraksi pada bagian ini. Bagian ini dibangun menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript.
Nama saya Tino Satrio. Saya berkuliah di Universitas Budiluhur sejak tahun 2016. Saya kelahiran tahun 1997 dan berumur 21 tahun. Saya tinggal di kabupaten Tangerang. Saya disini menjadi kontributor setelah di invite mas Buyung selaku dosen saya di matakuliah Jurnalistik Online. Saya sangat tertarik di dunia media seperti, jurnalistik, photography dan film. Dari kecil hingga besar sekarang, obsesi dan tujuan hidup saya masih sama. Ya, menjadi famous. Entah kenapa, suka saja. Kalau dulu saat kecil saya suka sekali mengikuti perlombaan olahraga, futsal dan Volley. Disaat saya bermain dan ada yang memberi semangat dengan cara meneriakkan nama saya, saya sangat senang. Itulah yang membuat saya “feel like a star”. Wohoo mungkin itu sangat aneh jika orang lain tahu. Tetapi, ya itu yang sangat saya suka. Tetapi itu bukan terjadi saat dulu saja. Sampai sekarang perasaan itu masih terus ada.
Saya menemukan nama-nama hebat yang menginspirasi seperti Raditya Dika dan Chandra Liow. Karya mereka sangat bagus dan mereka sangat terkenal. Masih dalam obsesi “menjadi terkenal” saya pun memilih ingin kuliah di UMN karena Chandra Liow berkuliah disana. Saya sangat ingin berkuliah disana, supaya bisa menghasilkan karya yang bagus seperti mereka juga. Orang tua saya mendukung dan saya langsung test disana. Saya berhasil masuk, tetapi orang tua saya sangat kaget dengan nominal yang harus dikeluarkan. Ekspresi ibu saya yang membuat saya batalkan kuliah disana.
Universitas Budiluhur, pilihan terakhir saya dengan jurusan yang sama dengan UMN tetapi, dengan harga yang lebih murah. Tetapi, saya sedikit menyesal karena lingkungannya sangat saya tidak suka. Kantin, toilet, kelas benar-benar menyesal. Tetapi, demi goals yang saya ingin capai saya tetap semangat. E ntah karya apa yang akan saya capai nanti, mari kita lihat di akhir cerita nanti.
Saat lulus nanti, saya sangat ingin bekerja di media bahkan kalau bisa memiliki media sendiri. Karena menurutku dunia media ini sangat seru dan banyak tantangannya. Salah satu alasan saya ingin bekerja di media juga dikarenakan saya ingin mengunjungi semua kota di Indonesia. Dan mungkin bekerja di media adalah salah satu cara untuk berkeliling tanpa mengeluarkan uang ongkos. Dan karena mendapatkan uang dari apa yang saya senangi itu adalah salah satu sebuah kesuksesan menurut saya.
View all posts by Tin