Tukang Riview

Fikri FakhriDecember 26, 2018Uncategorized

Bukan sekadar hiburan, film udah jadi sesuatu yang memengaruhi hidup masyarakat. Film bisa jadi sesuatu yang menginspirasi masyarakat atau merepresentasikan apa yang diinginkan oleh masyarakat. Jadi, banyak penonton yang enggak cuma nikmatin cerita suatu film, tapi juga menghayati dan memperhatikannya sampai-sampai mereka punya teori sendiri atas film tersebut. Belakangan ini fenomena sebuah review film sudah menjadi trend tersendiri bagi para penyuka film. Detail atau secara garis besar, Sedikit atau panjang lebar, atau menggali lebih dalam, sebuah review film sudah menjadi keharusan tersendiri yang dituangkan selepas menyaksikan sebuah film. Tidak sedikit pula yang serius menulis review film secara khusus, baik itu sebagai freelance sebuah media, memiliki blog pribadi, ataupun hanya sekedar hobi.

Tukang Riview adalah official account di Line yang membahas seputar film dan game, tukang riview didirikan sejak 2016, Tukang Riview atau bisa disebut dengan sebutan “TR” ini mempunyai sebuah group di line yaitu MovieHolic, anggota di dalam group movieholic itu terbilang cukup banyak yaitu hampir 150 orang, dengan anggota sebanyak itu, group itu masih sanggup mengatur keharmonisannya, dan juga berhasil mengadakan meet and greet sebanyak 6 kali.

Simak video berikut ini !

Keharmonisan group Movieholic bukan hanya karena adminnya saja, tetapi juga anggota nya yang aktif, terlebih anggota disini sangat aktif dalam meriview film yang telah mereka tonton, bahkan mereka juga dengan inisiatifnya, menjadi donatur saat group ini mengadakan Quiz mingguan supaya hubungan sesama anggota digroup semakin erat.

Keharmonisan bukan hanya terjadi saat digroup saja, bahkan saat meet and greet yang baru – baru ini dilaksanakan berjalan dengan baik, anggota group saling bertukar pikiran “karena tujuan group ini dibuat bukan hanya siapa yang paling banyak menonton film, tetapi silahturahminya, dan juga saat kita bertemu kita saling berargumen dan bertukar pikiran tentang film yang telah ditoton” ucap Nando selaku admin group MovieHolic.

Published by Fikri Fakhri

20 Tahun yang lalu aku dilahirkan dan dibesarkan oleh kedua orang tuaku yang aku cintai tentunya, orang tuaku rela berkorban, rela mengesampingkan cita - citanya hanya demi anaknya, apa yang aku balas? Apa yang aku bisa berikan? Aku selalu berfikir begitu, yaa.. sampai saat ini aku merasa belum bisa membanggakan kedua orang tuaku. Sejak lahir, aku diberi hadiah dan amanat yang sangat berarti sampai nafas ini berakhir. Yaitu sebuah nama “Fikri fakhri rizqullah”. Aku lahir di Jakarta 29 Juni 1998. saat ini kuliah di Salah satu Universitas di Jakarta selatan. Menulis bukanlah hobiku. Hobiku? mungkin Fotographer? Editor? Filmmaker? Badminton? Aku bisa melakukan itu semua. Aku tidak bisa menyebutnya Hobi, karena sampai saat ini Aku hanya sekedar suka saja. Tapi entahlah, aku tidak tahu, aku hanya seorang pemalas, dan bukan siapa – siapa, saat ini aku hanya ingin menulis, dan membanggakan kedua orang tuaku, meskipun saat ini orang tuaku hanya tinggal satu, yaitu sesosok ayah, ibuku telah wafat tepatnya pada tanggal 16 februari 2015 meninggal karena penyakit tumor ganas yang dideritanya. Meski ibuku telah tiada , tetap saja hangat kasih sayang serta doanya menyelimuti hari – hariku sampat saat ini. Aku memang sudah tidak mempunyai ibu, tetapi aku mempunyai sosok ayah yang harus aku banggakan juga sebelum semuanya terlambat, ayahku adalah sosok pekerja keras ia bekerja sebagai pedagang, terkadang aku membantunya ketika ada waktu kosong demi meringankan tetes keringat nya. Aku tinggal di Kota Depok, aku tinggal disana sudah hampir 15 tahun, sebelum itu aku tinggal di Jakarta. Setiap malam aku merenung, meratapi nasibku untuk kedepannya apakah aku bisa membanggakan orang tuaku yang hanya tinggal seorang? Pertanyaan itu selalu melintas di pikiranku. Prestasiku di bidang akademi bisa dibilang tidak ada sama sekali, tetapi aku pernah menjuari perlombaan catur tingkat kecamatan pada tahun 2014, dan aku sering menjuarai Badminton tingkat RW. Prestasi yang bisa dibilang tidak cukup hebat untuk orang yang telah berumur 20 tahun lebih, pengalaman kerja juga tidak ada, tetapi waktu PKL aku pernah berkerja di stasiun televisi SCTV selama 5 bulan, dan di percetakan selama 2 bulan, aku tidak bisa menyebut itu kerja, karena itu hanya tuntutan dari sekolah yang mewajibkan aku disana. View all posts by Fikri Fakhri