Pahit Manis Liputan di Muara Kamal

Proses Pembangunan Tanggul di Muara Kamal

Ini merupakan pertama kalinya saya liputan dengan tema besar air. Pada saat itu lokasi yang yang harus diliput dengan tema tersebut adalah Muara Kamal. Awalnya saya sudah tidak asing dengan tempat itu, tetapi saya belum pernah ketempat tersebut. Tibalah pada saat liputan pertama saya disana ekspetasi dan realita saya sangat bertolak belakang. Mulai dari lingkungan yang kumuh, hingga air yang tidak bisa digunakan. Saat liputan saya melihat-lihat lingkungan di daerah RT 01 dan 07, pada saat saya bereda di RT 01 udara di sana masih terasa bau amis dari kulit kerang, dan banyak tumpukan sampah dari sisa pembuangan kulit kerang yang tidak di daur ulang, dan dikawasan tersebut juga masih kekurangan air bersih, bangak warga yang membeli air bersih untuk keperluan sehari-hari, jadi setiap saya melewati rumah warga di sekitaran RT 01 saya melihat didepan rumah meraka terdapat derigen air untuk menampung air berasih. Ada beberapa warga yang halaman rumahnya dijadikan tempat parkir umum untuk para wisatawan yang akan berlibur ke Pulau Seribu atau sekedar memancing. Rata-rata yang saya lihat pada saat liputan mayoritas warga setempat pekerjaan sebagai nelayan.

Berkat saya sering liputan di daerah Muara Kamal saya jadi hafal jalan menuju Kamal, dan dekat dengan warga sekitar, salah satunya Ibu Ayu pedagang gado-gado yang memiliki usaha travel 3 pulau, beliau banyak sekali memberikan informasi dan pelajaran yang sangat bermanfaat, dan beliau juga bercerita tentang kehidupan dia dan keluarganya.  Tetapi selain banyak informasi dari tempat tersebut saya mendapatkan masalah kulit setelah dari tempat tersebut, karena saya memiliki kulit yang sensitif, jadilah kaki saya terkena bakteri dan gatal-gatal akibat dari udara dan tempat yang kotor, dan sebelum kejadian gatal-gatal di kaki saya, saya pernah mencuci kaki di masjid dekat pesisir tanggul dan itu airnya tidak jernih dan lengket pada saat di pegang.

Tapi pada saat hari terakhir liputan saya mendapatkan banyak segudang pengalaman, seperti saya diberi izin untuk masuk ke proyek pembangunantangul, dan saya juga sempat menaiki tanggul yang sudah jadi yang terletak di dekat pasar ikan, pada saat itu saya berbicara banyak tentang pembangunan tanggul dengan nelayan, saya dan nelayan tersebut bercerita bukan dipasar atau dilingkungan sekitar pasar, melainkan bercerita diatas tanggul yang sudah selesai pembangunannya sambil melihat proyek pembuatan tanggul yang lain, pembicaraannya mulai dari masalah tanggul yang berdampak bagi nelayan, hinggal masalah pulau reklamasi yang memberikan keuntungan bagi nelayan. Banyak pelajaran yang saya dapat setelah liputan di tempat tersebut, salah satunya saya bersyukur bisa tinggal di daerah yang tidak kesulitan air bersih dan memiliki lingkungan tempat tinggal yang bersih. Berkat orang-orang yang saya wawancarai, karenanya saya mendapatkan informasi yang berguna, tepat, dan langsung dari sumbernya, dan berkat mereka juga saya bisa menyelesaikan liputan dengan tema besar air.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.