
Di semester 5 ini saya mendapatkan mata kuliah Jurnalistik Online dan dosen yang mengajarkan mata kuliah ini adalah Budi Afrian atau sering di panggil mas buyung , diawal mendapatkan dia saya langsung mencari tahu tentang dosen saya ini lewat teman saya dan para kating ( kaka tingkat ) , mereka bilang kelasnya mas buyung “ enak dah pokoknya sama dia , tapi nanti tugasnya mantap dah pokoknya ) . dan bear saja disaat pertemuan awal dia bilang setiap minggunya kita UTS dan kalo setiap ga ada yang nanya tugasnya terus bertambah , dari situ saya langsung berfikir “ wah kayanya nih dosen bakal buat ipk gua turun nih “, tapi dari setiap tuga yang dia kasih gua coba nikmatin aja walaupun terkadang suka kesel juga karena dia suka ngasih tugas yang susah dengan tema yang sangat sempit, kita tidak boleh sama dengan mahasiswa yang lainnya jika sama maka nilai kita dipotong 50% , dia juga tidak memperdulikan jika kita juga punya tugas yang lain, dan yang paling saya kesel dia lebih cepet bales chat cewe ketimbang yang cowo bahkan yang cowo suka diabaikan sama dia.

Mulai dari tugas ke 5 mas buyung sudah memberikan tugas yang sedikit ngeselin karena tema yang dia kasih Cuma tentang kali Ciliwung dan Teluk Jakarta , yang membuat saya dan teman – teman saya harus datang ketempatnya langsung agar tahu ada permasalahan apa disana sehingga bisa kita buat berita , dan juga karena tugas ini saya jadi tambah hitam karena di Teluk Jakarta sangat panas. Saya kira setiap kita bikin berita itu akan langsung di terima sama dia tetapi kenyataanya tidak dan harus bikin berita lagi dengan tema yang lebih sempit yaitu dampak postif Tanggul Jakarta , dan karena tugas ini saya bisa datang ke semua muara di Jakarta dari Muara baru , Muara Angke , dan Muara kamal , dari semua muara di Jakarta menurut saya hanya Muara kamal yang menjadi lebih baik dari semuanya karena mereka lebih bersih , lebih adem dan tidak bau seperti muara – muara yang lainnya , dan di Muara kamal saya coba mengobservasi dengan cara mewawancarai oranag disana , dan disaat saya sedang melakukan riset di kamal muara , saya sering dianggap sama warga muara kamal sebagai orang atau perwakilan yang berasal dari POMPA air , PLN , Penyeluhan dari Pemerintah , orang dari bunda suci , dan Wartawan , dari itu semua saya merasa senang karena dari seperti itu saya menjadi lebih mudah mendapatkan informasi yang ada disana sehingga saya bisa mendapatkan informasi dengan lengkap. karena seringnya saya datang ke rumah narasumber saya yaitu rumah bapak Marlali sehingga saya menjadi sangat dekat dengan keluarganya bahkan saya sering diajak keliling kampungnya dan sering membantu dalam mendapatkan informasi – informasi tentang tanggul dan desa muara kamal ini.

Disaat proses pembuatan berita ini mas buyung selalu menyiksa kita dengan tugsa – tugas yang seharusnya menjadi mudah tetapi sama dia malah menjadi sulit , seperti dalam pengambilan video tidak boleh kita melakukan pergerakan kamera padahal dengan adanya pergerakan kamera ini bisa membuat video kita menjadi lebih menarik tetapi sama dia ga boleh karena ini video berita bukan feature , di sini saya pernah berdebat dengan karena ada satu permasalahan dimana video ini , saya ingin memperlihatkan panjang batas tanggul dengan kampng muara kamal dengan cara di panning , disebelumnya dia bilang kalian boleh saya lakukan pergerakan kamera asal tahu apa yang mau kalian ambil , tetapi ketika saya lakukan itu saya malah ga boleh sama dia , pada akhirnya saya berifikir gimana cara bisa lakukan ini tanpa harus dipanningnya pada akhirnya yang saya lakukan adalah memanjat tanggul itu dan menggambilnya dari atas tanggul walaupun panas – panas gapapa yang penting tugas selesai dan mas buyung senang , tetapi dari penyiksaan itu semua saya bisa mendapatkan sebuah pembelajaran yang sangat berharga diman saya bisa tahu tentang gimana kondisi di pesisir Jakarta yang sangat berbeda sekali dengan yang dipusat , karena tugas ini juga saya bisa mendapatkan tema untuk video documenter saya nanti di saat saya sedang mengambil tugas akhir , dan karena tugas ini juga saya bisa kebanyang jika saya bekerja di TRANS TV akan sama seperti mas buyung lakukan kesaya , karena saya tahu mas buyung pernah bekerja disana dan mungkin saja pengalaman selama dia di sana di kasih ke kita juga sebagai pembelajaran kalo kerja di stasiun televisi dan bekerja sebagai jurnalisnya akan seperti itu terus – terusan direvisi sampai menjadi sebuah video yang diinginkan oleh sang produsernya atau PEMRED ( pemimpin redaksi ) . ini semua cerita pengalaman saya selama pembuatan berita atau mengerjakan tugas dari mas buyung semoga siksaan ini menjadi sebuah pembelajaran yang bisa berguna kedepannya untuk saya .
TERIMAKASIH MAS BUYUNG