
Semester ini saya mengambil mata kuliah Jurnalistik Online dosen oleh Mas Budi Afrian atau biasa dipanggil Mas Buyung. Tugas-tugas yang diberikan oleh Mas Buyung awalnya biasa saja, tanpa harus praktek keluar kelas. Namun sejalannya waktu, Mas Buyung kasih tugas untuk keluar dari kelas atau tugas ke lapangan langsung. Tugas tersebut mulai dari tugas ke-4. Yaitu tugas untuk membuat Reporting Plan yang bertema kan “Air”. Tugas ini kami sekelas dituntut untuk membuat Reporting Plan dengan judul yang berbeda, namun dengan tema besar yang sama. Saat itu ia memberi tugas untuk mencari riset tentang tema dan judul yang kita ambil boleh melalui internet saja tanpa harus riset ke lapangan atau ke tempat tujuan kita langsung. Awalnya masih santai untuk kerjain tugas yang dikasih Mas Buyung itu, tapi tidak cukup sampai disitu saja.
Lanjut tugas ke-5, Kami sekelas berpikir kalau tugas ke-4 membuat Reporting Plan tersebut akan berlanjut dengan “Liputan” langsung ke tempat yang kita akan liput. Namun ternyata Mas Buyung member tugas yang sama di tugas ke-5 membuat Reporting Plan, namun kali ini Mas Buyung member dengan tema yang di upgrade yaitu mengambil tema besar Kali Ciliwung atau Teluk Jakarta. Dan kali ini tugasnya sudah mulai diharuskan survey ke lapangan dengan mendapatkan kontak narasumber dan foto-foto hasil survey dilapangan tersebut. Pada tugas ke-5 ini jujur saja saya tidak survey ke tempat yang akan saya liput. Karena keterbatasan waktu deadline dan juga kesibukan saya yang awalnya masih sedikit menyepelekan tugas Mas Buyung yang satu ini, hehe.

Lagi-lagi lanjut tugas ke-6, masih sama. Mas Buyung memberikan tugas yang sama (lagi) dengan tema besar yang berbeda. Kali ini Mas Buyung memberikan perbedaan pilihan tema besar kepada mahasiswa-mahasiswa sesuai dengan absensi kelas. Mulai dari absen 1-13 mahasiswa akan diberi tema besar yaitu “Tanggul Air Jakarta”. Sedangkan absen 14-23 mahasiswa diberi tema besar yaitu “Kualitas Air Sungai di Jakarta”. Dan saya mendapati absen 14-23, untuk tugas ke-6 ini saya ambil liputan ke daerah Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dan saya mulai survey ke tempatnya, disana sebenarnya saya kurang mendapat apa yang akan saya liput. Karena sebenarnya tempat itu bukan untuk mengetahui kualitas air. Namun tetap saya ambil, karena masih dekat dengan rumah saya dan juga saya masih menganggap kalau tugas tersebut masih bisa dihandle dengan waktu yang sebentar.
Disela-sela tugas tersebut, kelas Mas Buyung pada saat itu e-learning. Lalu di e-learning tersebut menyuruh untuk meng-input sinopsis tugas ke-5 dan 6 di forum e-learning nya dan juga merevisi synopsis dan akan dikumpulkan hari itu juga dan paling lambat jam 23.59. dan pada akhirnya saya tidak mengumpulkan tugas revision tersebut, dikarenakan lupa dan sampai rumah pun sudah larut malam. Hari setelah e-learning tersebut, kami sekelas pergi ke Baduy untuk mata kuliah Komunikasi Antar Budaya selama 3 hari 2 malam. Dan pada saat kami sampai di Baduy, tugas Mas Buyung kembali lagi dengan mengirimkan chat Whatsapp untuk tugas ke-7. Dan didalam tugas ke-7 tersebut Mas Buyung memberi tugas untuk langsung liputan dengan masing-masing instruksi yang diberikan untuk teman-teman mahasiswa yang lain. Ada yang liputan satu saja, dan membuat satu reporting plan lagi. Ada juga yang langsung membuat dua liputan. Dan juga ada yang membuat ulang kembali 3 Reporting Plan dengan 3 tema yang berbeda. Dan saya termasuk mahasiswa yang membuat 3 Reporting Plan tersebut. Dikarenakan tidak mengirim tugas yang sudah diberikan pada saat e-learning. Sedangkan deadline untuk membuat 3 Reporting Plan tersebut H-2 dari Baduy. Mau tidak mu, suka tidak suka saya harus langsung survey ke-3 tema tersebut dalam waktu seharian full dihari Senin. Tema-tema yang diberikan untuk saya itu semua mengarah ke daerah Jakarta Utara, yang mengharuskan saya untuk berangkat kesana. Jujur saja, saya tidak pernah pergi kedaerah-daerah seperti itu. Untung saja bukan hanya saya yang diberikan tugas membuat 3 Reporting Plan. Ada teman saya satu lagi yaitu Aha yang juga diberikan tugas yang sama.

Saya pergi ke daerah Muara Baru, Jakarta Utara bersama Aha. Cerita saya sebenarnya mulai terasa pada saat survey tugas ke daerah Muara Baru. Banyak cerita dan pengalaman yang saya dapati dari sana. Sampai saya harus bulak-balik ke Muara Baru. Mulai dari Pelabuhannya, Rumah Susun yang ada di Muara Baru, waduk penyaringan sampah di Muara Baru. Dan ketika saya balik lagi ke Pelabuhan Muara Baru, pada saat itu saya ingin mencoba mencari stockshoot ke tempat lain di luar daerah yang saya liput. Dan ternyata petugas Pelabuhan datang menegur saya kalau tidak boleh mengambil gambar tanpa ada perizinan dari pihak Pelabuhan. Untung saja saat itu saya sudah mengambil beberapa stockshoot, jadi tidak perlu lagi minta izin ke tempat yang disuruh oleh petugas tersebut, karena sudah malas.

Jujur saja, kalau saya tidak ke tempat-tempat tersebut saya tidak akan tahu bagaimana keadaan kondisi permukaan tanah Jakarta saat ini yang menyebabkan banjir berkepanjangan. Selain itu saya tidak akan keluar dari zona aman saya. Karena dengan cara seperti itu, secara tidak langsung saya bisa mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dengan baik dengan calon narasumber dan juga orang-orang asing lainnya.
Secara keseluruhan, perasaan saya campur aduk ketika mengejarkan tugas ini. kesal, sedih, marah, panik semuanya campur aduk. RAsanya nano-nano tidak bisa diungkapkan secara men-detail. Namun saya jadi dapat banyak pengalaman, pelajaran dari tugas Jurol ini. Terimakasih Mas Buyung atas Ilmu yang diberikan, secara gak langsung menurut saya Mas Buyung memberikan pelajaran yang cukup berarti untuk menjadi seorang jurnalis harus seperti apa. See you Mas Buyung!