“kata-kata hanyalah perantara”
-Jalaluddin rumi-
Tidak cukup puas saya mengutip Sang Maulana, karenanya saya mengetikkan kembali satu prosa yang dituliskan penyair agung Persia dalam bukunya Fihi Ma Fihi (It Is What It is-red) yang bertarikh 1316 Masehi.
“Akal adalah entitas yang senantiasa bergerak, tak pernah diam, siang dan malam, untuk berpikir keras dan bersungguh-sungguh memahami Tuhan secara menyeluruh –meski Tuhan takkan pernah bisa dipahami secara demikian.
Akal ibarat laron dan sang kekasih ibarat api lilin.
Laron akan terbakar dan mati jika mendekatkan dirinya ke api lilin.
Karakter laron adalah meski ia akan terbakar dan menanggung deritanya, ia tak bisa menjauhkan diri dari api lilin”.
Sebuah quote dan syair dari seorang laki-laki agung yang telah menghiasi dunia islam dengan ilmu yang menyerupai zat kimia yang mampu mengubah logam biasa menjadi emas sebagaimana yang di yakini orang-orang terdahulu.
Syair-syair dan quote dari penyair yang hidup pada abad ke-13 telah mengubah hidup saya yang putus asa menjadi pelangi yang indah, dimana semua keputusasaan menjadi batu loncatan kehidupan saya menuju taman yang indah.