“Karena manusia bertindak atas keinginan hatinya, hatinya pun akan terus bertambah kuat sekuat yang kau inginkan”
-Kamado Tanjiro-
Itulah yang dikatakan Kamado Tanjiro, karakter protagonis yang ada di serial manga Kimetsu no Yaiba. Serial manga yang baru berakhir setelah 205 chapters ini ditulis dan digambar oleh Koyoharu Gotoge. Pada tahun 2018, ufotable, salah satu studio animasi di Jepang mengangkat serial manga ini dalam bentuk live action -atau lazim disebut anime- dengan judul Demon Slayer.
Quote di atas mengingatkan saya pada satu hal, bahwa karakter protagonis utamanya memiliki karakter yang mirip ‘banget’ dengan sifat saya. Saya adalah orang yang tidak gampang putus asa saat hendak mengapai sesuatu. Apalagi seorang teman pernah berkata “Lakukan apa yang harus lu lakukan, jangan menyerah, jangan malu terhadap diri sendiri, bergeraklah atas keinginan hati lu”.
Isi quote diatas membuat saya terharu sekaligus membuat saya semakin bersemangat menjalani kuliah di semester 5 ini -demi membahagiakan orangtua- dan saya berpikir harus punya target untuk menggapai cita-cita; berniat untuk tetap tidak akan mudah menyerah, hingga tujuan tercapai.
Like this:
Like Loading...
Published by Muhammad Aldiansyah
Hai, nama saya Muhammad Aldiansyah biasa dipanggil Aldi. Umur 20 tahun, tinggal di Perbatasan Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan, Hobby traveling, mengikuti komunitas busmania dan bermain game, saya anak pertama dari 2 bersaudara. Saya memiliki sifat humoris, penyayang, cuek, dan pendengar yang baik. Saya selalu mendengarkan cerita keluh kesal tentang tugas kampus maupun soal percintaan dari teman-teman saya, jika mereka sedih atau stress saya selalu menghiburnya. Untuk saat ini saya kuliah di Universitas Budiluhur dan mengambil S1, saya masuk Universitas Budiluhur karena jarak dari rumah ke kampus tidak terlalu jauh dan hasil recommend dari orangtua saya. Di awal semester saya sangat senang mendapatkan beberapa teman yang baik dan membentuk team dokumenter, dikarenakan kampus saya ada lomba membuat film jadi saya dan teman-teman saya mendaftarkan diri menjadi peserta. Judul film dokomunter team saya adalah “Sekolah Ditengah Kesenjangan Ibukota”. Akhirnya film team saya menduduki 10 besar, suatu hal yang saya selalu ingat selama hidup saya. Ketika menjelang semester 2, saya kuliah online karena efek COVID-19 yang menyerang seluruh dunia, selama 2 tahun itu saya menjalani kehidupan yang normal saja dari bersepeda bersama teman-teman, mengerjakan tugas kuliah, membantu orangtua. Akan tetapi, COVID-19 ini menghalangi hobby utama saya yaitu traveling. Biasanya saya selalu menjadwalkan nya diakhir bulan atau awal bulan. Tapi karena COVID-19 ini, saya tidak bisa traveling. Tujuan saya adalah ke Yogyakarta, disana masih banyak wisata yang belum saya datangi. Jika sudah selesai dengan Yogyakarta, saya akan ke kota lain mungkin. Seperti kudus, Madura, Surabaya, dan malang, hobby saya selanjutnya yang ketunda adalah mengikuti komunitas busmania. Mungkin kedengarannya aneh kenapa ada komunitas tersebut. Di komunitas ini saya mendapatkan beberapa pelajaran, seperti cara shot foto maupun video, mengedit foto atau video, membuat miniatur, baju , jaket, stiker yang bertemakan bus. Komunitas ini juga mendorong masyarakat untuk menggunakan fasilitas bus, agar mengurangi polusi udara dan kemacetan. Jika tidak ada COVID-19 kedua hobby saya ini akan terlaksanakan secara bersamaan, berpegian keluar kota menggunakan bus adalah hal yang sangat saya sukai. Hobby saya yang terakhir adalah bermain game, untuk game yang saya maikan ini adalah Mobile Legend. Tak selamanya bermain game terus menerusan, ada beberapa hal yang harus saya utamakan yaitu kuliah dan membantu orangtua, bermain game hanya ada waktu luang saja.
View all posts by Muhammad Aldiansyah